Bukan tentang uang, tapi tentang respek!!
Cuitan seorang dosen Universitas Mataram, Ahmad Junaidi, di platform Threads @junaydfloyd menjadi perbincangan hangat di kalangan akademisi dan mahasiswa. Dalam unggahannya, Junaidi mengungkapkan kekecewaan terhadap panitia sebuah acara mahasiswa yang memberikan apresiasi sebesar Rp300 ribu untuk dirinya sebagai pembicara, sementara influencer yang diundang dalam acara yang sama menerima bayaran hingga belasan juta rupiah.
Menurut Junaidi, acara tersebut merupakan kegiatan berbayar yang dihadiri ratusan peserta umum, bukan acara amal. Ia menegaskan bahwa persoalan ini bukan soal nominal uang, melainkan tentang penghargaan terhadap keahlian dan profesi akademisi. “Ketidakpantasan dan kurangnya respect terhadap keahlian merupakan sumber ketidaknyamanan saya,” tulisnya. “Dengan biaya belasan juta mendatangkan influencer, harusnya mahasiswa bisa lebih pantas dalam penghargaan pada pembicara dosen lokalnya.”
Dosen bergelar PhD dari Monash University itu juga menjelaskan bahwa ia tidak menggunakan rate card dalam setiap undangan yang diterimanya. “Saya berharap mahasiswa bisa berpikir tentang makna penghargaan. Gratis pun saya tak masalah, sudah tak terhitung saya menjadi pembicara sukarela selama 11 tahun. Tapi ketika acaranya berbayar dan mendatangkan influencer dengan biaya besar, saya harus ajari kalian makna respect,” lanjutnya.
Dalam unggahan panjangnya, Junaidi menegaskan bahwa postingannya bukan bentuk serangan terhadap pihak tertentu, melainkan refleksi bagi penyelenggara acara mahasiswa agar belajar memberi apresiasi yang pantas pada akademisi. Ia juga mengapresiasi organisasi mahasiswa yang sebelumnya selalu memperlakukan narasumber dengan penuh hormat, baik dalam komunikasi, waktu, maupun bentuk apresiasi.
“Dengan senang hati saya akan menghadiri acara mahasiswa ketika memungkinkan waktunya. Ada atau tidak ditentukan honornya, tak masalah. Satu saja, kalau acaranya pagi tolong siapkan kopi. Kalau narik bayaran ke peserta, jangan lupa apresiasi,” tulisnya menutup cuitan.
Sumber: FB hailotim