PANDEGLANG, Seorang santri di Pondok Pesantren Al-Muhajiri, Kelurahan Pagadungan, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang, terjebak di atas pohon kelapa setelah tak mampu turun usai memanjat untuk mengambil buah.
Diketahui, korban bernama Fahru Husaeni (18) awalnya memanjat pohon kelapa untuk memetik buah kelapa. Namun, setelah berada di atas, ia mendadak panik dan takut turun karena ketinggian.
Baca Juga :
Fahru sempat berteriak meminta tolong karena takut. Beruntung, sekitar satu jam kemudian ada warga yang melintas dan mendengar teriakannya. Warga lalu melaporkan kejadian itu ke petugas untuk dilakukan evakuasi.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Pandeglang, Endan Permana, mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.
Awalnya, korban memanjat pohon kelapa saat cuaca masih cerah. Namun, tak lama kemudian hujan turun dan membuat batang pohon menjadi licin.
“Korban kesulitan turun karena pohon kelapa licin akibat hujan. Ia akhirnya terjebak di atas pohon selama sekitar dua jam,” kata Endan, Jumat 7 November 2025.
“Iya bisa naik enggak bisa turun,” ujarnya.
Warga sekitar yang mendengar teriakan minta tolong dari korban segera melapor ke tim piket BPBDPK Pandeglang. Petugas damkar langsung diterjunkan ke lokasi pesantren di Kelurahan Pagadungan.
“Proses evakuasi dimulai sekitar pukul 18.15 WIB sore dan berlangsung selama kurang lebih 90 menit,” terang Endan.
Petugas Damkar Pandeglang akhirnya berhasil menurunkan Fahru dengan aman tanpa luka serius. Setelah evakuasi, korban langsung diserahkan kembali kepada pihak pondok pesantren untuk mendapatkan perawatan dan pendampingan.
“Alhamdulillah korban selamat dan tidak mengalami cedera,” ucapnya.
Kejadian ini sempat menjadi perhatian warga sekitar karena berlangsung cukup lama. Petugas mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak memanjat pohon tinggi saat kondisi cuaca tidak menentu.
Sumber: Radarbanten.co.id