Kota Serang adalah salah satu kota yang terletak di wilayah Provinsi Banten,
Indonesia. Kota ini memiliki sejarah yang panjang dan kaya akan
peristiwa-peristiwa penting yang telah membentuk perkembangan kota ini hingga
saat ini. Mari kita simak lebih lanjut mengenai sejarah Kota Serang, Banten.
Sejarah Kota Serang dimulai pada abad ke-16, saat Banten masih menjadi salah
satu kerajaan maritim yang terkenal di Nusantara. Pada masa itu, Banten
merupakan salah satu pusat perdagangan yang strategis dan berkembang pesat.
Kota
Serang sendiri awalnya terletak di bawah kekuasaan Kesultanan Banten. Pada tahun
1522, Kesultanan Banten didirikan oleh Sultan Maulana Hasanuddin yang menjadi
sultan pertama Kesultanan Banten.
Sultan Maulana Hasanuddin berhasil membangun
wilayah Kesultanan Banten menjadi kerajaan yang kuat dan makmur. Pada masa
kejayaannya, Banten menjadi salah satu pusat kebudayaan, perdagangan, dan agama
Islam di Nusantara.
Kota Serang, yang pada saat itu dikenal dengan nama Banten
Lama, menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Banten.
Banten Lama terletak di
pesisir Teluk Banten dan menjadi lokasi penting bagi perdagangan maritim yang
melibatkan budaya, barang, dan pandangan hidup dari berbagai bangsa asing.
Namun, pada abad ke-17, Banten mengalami serangkaian peristiwa yang mengubah
sejarah. Pada tahun 1680, Kesultanan Banten jatuh ke tangan Mataram, dan Sultan
Abdul Fattah menjadi sultan terakhir Kesultanan Banten.
Dalam beberapa tahun
berikutnya, Banten Lama mengalami penurunan peran dan kekuasaan. Perubahan
signifikan terjadi pada tahun 1813, saat Perjanjian London ditandatangani.
Perjanjian ini membagi wilayah Kesultanan Banten menjadi tiga bagian, yaitu
Banten Girang, Banten Kota, dan Banten Lama. Banten Girang kemudian menjadi ibu
kota Kesultanan Banten yang baru. Pada tahun 1906, beberapa perubahan lagi
terjadi di kawasan ini. Pemerintah kolonial Belanda melakukan reorganisasi
wilayah dan menggabungkan kota-kota Banten Lama, Banten Girang, dan
Rangkasbitung menjadi satu kota yang diberi nama "Kaboepaten Serang", yang
kemudian berkembang menjadi kota Serang seperti yang kita kenal sekarang. Sejak
itu, Kota Serang terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Kota ini menjadi
salah satu pusat pemerintahan dan perdagangan di wilayah Banten.
Pada tahun
2007, Kota Serang ditetapkan sebagai kota otonom yang terpisah dari Kabupaten
Serang. Sebagai bagian dari sejarah di Banten, Kota Serang memiliki banyak
peninggalan sejarah yang masih dapat ditemui hingga saat ini. Beberapa contoh
peninggalan tersebut adalah Benteng Ujung Kulon, Benteng Banten Lama, dan Masjid
Agung Banten. Dengan sejarahnya yang panjang, Kota Serang Banten menjadi salah
satu destinasi wisata sejarah yang menarik.
Wisatawan dapat menjelajahi
peninggalan-peninggalan bersejarah tersebut sekaligus merasakan atmosfer
bersejarah yang kental di kota ini. Demikianlah sekilas sejarah kota Serang,
Banten. Sepanjang perjalanan panjangnya, Kota Serang telah mengalami berbagai
perubahan dan perkembangan yang membentuk identitasnya saat ini sebagai salah
satu kota pusat perkembangan di wilayah Banten, Indonesia.